Dalam era transformasi digital yang semakin cepat, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi salah satu pilar penting bagi pembangunan nasional. Menyadari hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Indonesia menekankan pentingnya pengembangan AI yang inklusif dan berkelanjutan saat hadir di Forum Internasional Machines Can See 2025. Forum ini menjadi wadah strategis bagi para pemimpin dunia untuk berbagi visi, inovasi, dan kebijakan terkait AI.
Menkominfo menegaskan bahwa pengembangan AI tidak hanya soal teknologi canggih, tetapi juga mencakup aspek sosial dan ekonomi. “AI harus mampu memberikan manfaat merata, tidak hanya untuk kota besar atau perusahaan besar, tetapi juga untuk masyarakat di daerah terpencil dan UMKM,” ujar Menkominfo. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memastikan AI menjadi alat pemberdayaan masyarakat secara luas.
Salah satu fokus utama yang ditekankan adalah inklusivitas digital. Indonesia memiliki keragaman budaya dan geografis yang luas, sehingga penerapan AI harus mempertimbangkan konteks lokal. Menkominfo mencontohkan penggunaan AI dalam bidang pendidikan dan kesehatan, yang dapat menjembatani kesenjangan akses layanan di daerah terpencil. Dengan demikian, AI bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Forum Machines Can See 2025 juga membahas isu etika dan regulasi AI. Menkominfo menyoroti pentingnya kebijakan yang mendukung inovasi tanpa mengabaikan keamanan dan privasi pengguna. Indonesia mendorong kolaborasi internasional untuk merumuskan standar AI yang adil dan transparan, sehingga teknologi ini dapat digunakan secara bertanggung jawab. Diskusi ini menjadi penting karena banyak negara saat ini tengah mencari keseimbangan antara inovasi dan perlindungan hak digital masyarakat.
Selain itu, Menkominfo menekankan perlunya penguatan ekosistem AI nasional melalui kolaborasi strategis antara pemerintah, industri, dan akademisi. Dukungan ini mencakup penelitian dan pengembangan teknologi, pelatihan SDM, serta investasi dalam infrastruktur digital. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama dalam ekosistem AI global dan mampu menciptakan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Menkominfo juga menyinggung peran generasi muda dalam pengembangan AI. Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap teknologi, generasi muda Indonesia dapat menjadi inovator dan penggerak transformasi digital. Pemerintah mendorong berbagai program pelatihan dan kompetisi AI yang dapat meningkatkan kemampuan teknis dan kreatif para talenta muda. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara dengan SDM unggul di bidang teknologi pada 2030.
Dalam kesimpulannya, kehadiran Indonesia di Forum Machines Can See 2025 menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan AI yang inklusif, beretika, dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan strategi yang terarah, kolaborasi lintas sektor, dan fokus pada pemberdayaan SDM, Indonesia siap menghadapi tantangan digital global dan memanfaatkan AI sebagai alat pembangunan yang bermanfaat bagi semua.
